Jumat, 02 November 2012

Disisa Waktu Kehidupanku


Tuhan di sisa waktu kehidupanku
Ajar aku untuk lebih bijaksana mengisi waktu-waktu ini,
Agar kehidupanku boleh memberi arti…

Tuhan di sisa waktu kehidupanku,,
Aku akan sangat bersyukur jika Engkau mengizinkan aku untuk menjaganya
Menjaga kehidupannya, menjaga hatinya...

Dan jika tidak,
Jaga dia ya Bapa,,
Kirimkan seorang penjaga yang paling tepat bagi kehidupannya
Cukupkan semua yang dia butuhkan di sisa kehidupannya...

Aku...
Aku sendiri menyerahkan segenap kehidupanku kpdMu Bapa
Aku percaya bahwa Engkau telah mencukupkan setiap kebutuhanku
Hingga waktu itu tiba,
Aku percaya bahwa Engkau telah mencukupkanku dengan Kasih Sayang
Perhatian dan cinta...
Tak pernah Engkau membiarkan aku kekurangan

Engkau akan selalu mencukupkaku,
Trimakasih Tuhan,
Jaga hidupnya....

0712

Komet Alat Musik Kuno di Kerajaan Siak



Jalan-jalan ke Kabupaten Siak memberikan kesan tersendiri, nyaman, damai dan tenang. Siak merupakan Kabupaten terakhir di Provinsi Riau, namun cikalbakal Kota Terbesar di Provinsi Riau sendiri tak lepas dari peran sebuah kerajaan yang pernah berdiri di Siak, yaitu Kerajaan Siak.
Untuk menuju ke Kabupaten Siak kita bisa mengakses melalui jalur darat atau pun melewati Sungai Siak. Keduanya sama-sama menariknya dan menyenangkan untuk dicoba. Jika memilih Jalur Darat, baru-baru ini bertepatan dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 18 di Riau Pemerintah Provinsi Riau sudah mulai menghaluskan aspal Jalur dari Pekanbaru menuju Siak. Sehingga perjalanan menjadi nyaman.
Melalui jalur sepanjang 120 kilometer ini, pengendaraa akan disunguhi pemandangan hutan karet dan juga berseling dengan hutan sawit selama berpuluh-puluh kilo meter, sebelum akan bertemu dengan desa atau kecamatan di Jalur tersebut.
Selain pemandangan yang hijau dengan hutan karet dan juga sawit, pengendara juga akan melewati dua jembatan besar sebelum masuk Kabupaten Siak, yaitu jembatan Maredan dan juga Jembatan Siak. Jembatan Gantung ini berdiri megah di atas Sungai Siak dan sering dilewati oleh kapal-kapal pengangkut kelapa sawit atau kayu yang dibawa ke Pabrik Kertas di Bantaran Sungai Siak.
Selain jalur darat, dari Pekanbaru menuju Kabupaten Siak juga bisa ditempuh melalui Sungai Siak dengan menggunakan <I>speed boat<I>. Dengan membayar Rp 60.000 di Pelabuhan Penyeberangan di Sungai Duku Pekanbaru, pengunjung bisa lebih cepat mencapai Kabupaten Siak. Dengan menggunakan <I>speed boat<I> ini perjalanan Pekanbaru-Siak bisa ditempuh hanya dalam waktu dua jam.
Perjalanan melalui Sungai Siak dengan menggunakan <I>speedboat<I> sendiri memberikan pengalaman yang tak kalah menarik. Sungai dengan lebar rata-rata 800 meter dengan kedalaman antara 50-75 meter ini juga menjadi jalur bagi kapal-kapal besar pengangkut kayu dan juga kelapa sawit. Sehingga <I>boat<I> yang seringkali berpasasan atau menyalip kapal-kapal tersebut. Selain pemandangan semak hutan sawit dan hutan karet, bandaran Sungai Siak sendiri banyak dijumpai perusahaan-perusahaan besar. Di antaranya yang masih aktif adalah Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) dan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Perjalanan di Sungai Siak ini juga akan melewati jembatan Maredan dan Jembatan Siak.
Namun perjalanan yang panjang tersebut tentu tak akan mengecewakan. Di Kabupaten ini kita bisa merasakan kenyaman dan ketenangan, karena jalan di Kabupaten ini masih sepi dan langka terjadi kemacetan. Dengan penataan Kabupaten yang tak kalah mewah dengan kota-kota besar, Kabupaten Siak memberikan kesan tersendiri di waktu malam. Penataan taman dan juga lampu hias yang di kemas membuat kita merasa nyaman untuk menikmatinya. Sayangnya masyarakat Siak sendiri tak suka keluar diwaktu malam. Hampir tidak ada pemandangan pemuda atau masyarakat yang <I>nongkrong<I> waktu malam di Kabupaten ini. “Masyarakat sini memang tidak suka keluar di waktu malam Kak,” ungkap Pak Win, salah satu tukang ojek di Kabupaten tersebut. Sayang sekali ya, padahal Kabupaten ini begitu indah di waktu malam.
Selain ke indahan Kabupaten ini, Siak juga menyimpan sebuah Sejarah yang berharga, yaitu Kerajaan Siak. Sultan atau Raja terakhir Kerajaan Siak Sultan Syarif Kasim II yang kemudian namanya diabadikan sebagai nama Bandara di Pekanbaru. Tak banyak yang tau tentang Kerajaan ini, namun Kerajaan ini memiliki suatu benda berharga yang tidak bisa lagi ditemui di Dunia. Di Kerajaan ini saat ini masih memiliki alat Musik Komet. Bunyi alat Musik ini berasal dari lempengan besar yang kemudian diberi lubang-lubang kecil. Kemudian di pasang di sebuah Kotak Besar, sehingga bentuknya seperti Jam lemari. Jika lempengan besar tersebut di putar maka akan terdengar alunan musik yang berdenting.
Komet ini dibawa oleh Sultan Siak ke XI bernama Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syarifuddin yang bertahta sejak tahun 1889 hingga 1908. Komet ini dibawa ketika sultan melakukan lawatan ke Eropa di tahun 1896. Komet ini bertulis Komet Goldenberg & Zetitlin Patent 95312 buatan abad XVIII ini berada di dalam istana bagian sebelah kiri. Komet ini tingginya lemarinya lebih dari 3 meter dengan lebar sekitar 90 senti meter. “Komet ini tidak pernah dibunyikan, hanya kalau ada tamu agung saja yang datang,” ungkap Zainudin, koordinator pegawai Pengelola Kerajaan Siak. Dan satu-satunya pegawai yang boleh menyembunyikan alat musik tersebut adalah Zainudin. Beruntungnya saat saya mengunjungi tempat tersebut, ada tamu dari staf kepresidenan RI, sehingga Zainudin berkenan membunyikan alat tersebut dan kami pun sempat menikmati dentingan Komet tersebut selama beberapa saat.
 Sebenarnya ada beberapa lempengan, musiknya juga beda-beda. Tapi karena sudah aus, kalau sering diganti akan cepat rusak,” ungkap Zainudin dengan menunjukkan lempengan tembaga yang lain. Zainudin mengatakan selain berada di Siak, ada satu Komet lagi yang masih tersisa di Dunia. Yaitu di Jerman, namun Komet yang di Jerman sekarang tidak bisa dibunyikan lagi, karena ada bagian yang rusak.

Kamis, 01 November 2012

Jawaban

Dengan Kostum Solo Batik Carnival

Malam ini aku merindukan hari-hari saat aku jatuh cinta KepadaNya. Malam inipun aku berdoa agar Dia mau membuat aku kembali jatuh cinta kepadaNya. Aku mau selalu jatuh Cinta kepadaNya, tetap dalam cinta mula-mula itu.
Indah sekali, saat hatiku selalu mengagumimu, rasanya sungguh tenang. Aku dilingkupi sukacita.
Ah aku hanya melebih-lebihkan,
Aku aneh,
Iya..dimata manusia aku menjadi manusia yang aneh?iya,,
So??wajar aja!!tunjukkan,,jangan ucapkan, berjalanlah lebih pelan, belajarlah rendah hati, lepaskan segala sesuatu yang melekat dalam kehidupanmu yang berpotensi membuat dirimu menjadi sombong,,
Aku berharap Tuhan mengajarku lebih bijaksana melewati hari-hari ini.
Sehingga dia bisa lebih mudah mengubah hidupku
Menjadi apapun yang telah dia rancang untukku,,
Tuhan saat pikiran2 ini menggangguku, berfirmanlah Tuhan agar aku tidak menyerah,,
Jaga apiku Tuhan
Ajar aku bagaimana aku menjadi berkat
Aku tak tahu Tuhan, tapi aku mau Kau pakai aku,,

ANDAI SEMUA TAHU ENGKAU ADALAH JAWABAN

Di sebuah Kota di Vietnam, DaNang


 Berkunjung ke Kota DaNang, Vietnam mungkin bukan sesuatu yang menjadi keinginan besar bagi beberapa traveller.  Bagi Wisatawan pamor Kota DaNang masih kalah bila dibandingkan dengan Ho Chi Minh yang merupakan kota terbesar di Vietnam, atau Hanoi Ibu Kota Vietnam.
Marble Mountain

Meski kalah pamor, DaNang tetap layak menjadi tujuan wisata, bahkan juga oleh wisatawan manca negara. Kota yang pernah menjadi markas Amerika waktu perang Vietnam ini mempunyai beberapa tempat wisata yang unik. Marble Mountain adalah salah satu dari berbagai objek wisata yang menarik di Kota DaNang. Gunung yang berada di tengah-tengah kota ini memang terasa aneh di pandangan.  Namun ketika kita sudah berada di hadapan gunung tersebut kita akan tahu, ada yang unik dari gunung tersebut.
Tampak Pagoda yang ada di lereng Gunung tersebut. Pagoda itu tampak megah dari kejauhan, menjulang tinggi di sisi Gunung. Dengan penampakan Pagoda tersebut, kita tahu bahwa gunung tersebut menjadi salah satu tempat ibadah bagi umat Budha di Kota DaNang. Tidak hanya sekedar Pagoda, Gunung ini juga memiliki banyak gua. Di masing-masing gua terdapat patung Budha ataupun patung Dewi Kwan In.
Night Market di Hoi An
Sebuah pemandangan yang menakjubkan ada di gua ini. Melewati jalan yang licin anda bisa masuk ke perut gua yang gelap. Namun semakin masuk ke perut gua ada sebuah lubang besar di atas gua. Sinarnya yang masuk menerobos perut gua menyajikan sebuah pemandangan yang indah. Apalagi di dalam mulut gua tersebut juga terdapat beberapa kuil dan patung champa. Di gunung tersebut juga ada patung Champa raksasa yang berasal dari abad ke 14 atau abad ke 15.
Selain Marble Mountain DaNang masih memiliki banyak tujuan wisata. Musium Cham, Monkey Mountain,  Pantai Cua Dai di Hoi An dan Pantai DaNang sendiri. Selain itu wisata malam di Kota Hoi An, 30 kilometer dari Kota Danang juga menjadi pilihan menarik wisatan. Sebuah Kota Lama berbau Jepang dan China di tata secara etnik di pinggiran Sugai Hoi An. Dihiasi dengan lampion warna-warni, pinggiran Sungai Hoi an ini sangat menarik dinikmati pada malam hari. Penduduk setempat juga menyediakan jasa penyewaan kapal kayu untuk menyusur sungai Hoi An.
Salah Satu Kuil di Hoi An
Di pinggir Sungai Hoi An juga ada sebuah pasar malam yang menjual berbagai pernak-pernik tradisional seperti lampion, gelang, tas dan kain-kain tradisional Hoi An. Namun selain berbelanja di  Night Market ini, wisatawan juga dimanjakan banyaknya tempat belanja sepanjang kampung di Hoi An ini. Berbagai pernak-pernik, kaos dan suvenir lainnya di jajakan di sepanjang kampung.
Satu lagi yang tak boleh di lewatkan di DaNang adalah Monkey Mountain. Sebuah kuil yang berada diatas bukit di tepian sungai Danang. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari Kota Danang. Selain bangunan kuil yang megah dan artistik, ada Patung Dewi Kwan In setinggi 76 meter di kuil ini. Sehingga jika dilihat dari pantai, Dewi Kwan In tampak sedang mengamati pantai dari atas bukit.

Senja...Pagi akan Segera Tiba



Ya ternyata aku masih sedih...
Aku belum bahagiaaa??
Aku tak tahu,,
Tapi aku bersyukur
Untuk semua yang Tuhan izinkan terjadi,
Bahkan ketika Tuhan mengizinkan aku terpuruk,
Aku tetap memiliki harapan, ,
Bahwa suatu saat aku akan di pulihkan
Suatu saat aku bisa kembali..menyebut diriku sendiri bahagia,,
Selama pengharapan masih ada,,
Aku akan tetap melangkah
Fight..
Fight..
Fight..
Aku percaya ada kekuatan yang akan selalu menopang..